Langsung ke konten utama

Wijen

<img class="alignleft size-medium wp-image-36" src="http://localhost/herbal/wp-content/uploads/2016/07/wijen-300x225.jpg" alt="wijen" width="300" height="225" />Manfaat Wijen (Sesamum Indicum) untuk Radang Sendi Lutut.

Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa wijen bermanfaat bagi penderita radang sendi lutut. Hebatnya, ia juga mengalahkan pengobatan medis.

Sebuah studi yang diterbitkan di International Journal of Rheumatic Diseases mengemukakan bahwa makanan tidak saja bisa mengobati, tapi terkadang lebih superior ketimbang obat-obatan itu sendiri. Hal tersebut dibuktikan para peneliti medis dari Tabriz University of Medical Sciences. Mereka meneliti efek dari suplemen berbasis wijen terhadap gejala-gejala medis pada pasien dengan radang sendi lutut.

Radang sendi atau osteoartritis pada lutut merupakan salah satu bentuk penyakit degeneratif pada sendi. Biasanya, ia memiliki beragam gejala dan efek, termasuk rasa sakit, pembengkakan, pertumbuhan tulang abnormal, dislokasi sendi, dan sebagainya.

Radang sendi ini biasa menimpa seseorang berusia di atas 60 tahun.

Pada studi tersebut, sebanyak 50 pasien dibagi menjadi dua grup.
Grup pertama mendapat suplemen wijen sebanyak 40 gram per hari.
Grup kedua menggunakan terapi pengobatan standar, yang mencakup dua dosis 500 mg Tylenol, dua kali sehari, dan 500 mg glukosamin.
Setelah dua bulan perawatan, hasilnya cukup mengejutkan.

Manfaat wijen pada radang sendi lutut mulai terlihat ketika pada grup pertama, rasa sakit yang diderita berkurang jauh, dari skala 9,5 sebelum perawatan menjadi 3,5 pasca perawatan. Ini menjadi sangat menarik karena pada grup kedua, rasa sakit hanya berkurang dari skala 9 menjadi 7 pasca perawatan.
Pengukuran lain dilakukan lewat kuisioner Knee Injury and Osteoarthritis Outcome Score (KOOS) dan tes Timed Up and Go (TUG).
Kedua jenis terapi menunjukkan hasil positif.

Dari hasil penelitian tersebut, para peneliti menyimpulkan bahwa dalam kasus tersebut wijen lah yang menjadi pemenang.
Karena, selain yang tersebut di atas, wijen masih memiliki manfaat lain bagi tubuh.
Plus, ia tidak memiliki beragam efek samping yang bisa ditimbulkan obat-obatan kimia.

Postingan populer dari blog ini

Jagung

Jagung (Maidis Fructus) sebagai salah satu obat herbal Kolesterol. Bahan : ~ Jagung segar dan utuh 2-3 buah. Cara mengolahnya : ~ Buah jagung beserta tongkol, rambut dan kulitnya dicuci bersih. ~ Masukkan air bersih secukupnya sampai buah jagung terendam seluruhnya dan permukaan air sekitar 3 cm di atasnya, lalu rebus. ~ Setelah mendidih, biarkan kira-kira 15 menit lamanya, baru api dimatikan. ~ Dinginkan, saring airnya dan diminum seperti teh. ~ Adapun jagungnya dapat dimakan. Khasiat buah jagung utuh antara lain adalah : ~ Melancarkan pengeluaran empedu dan menetralisir hati sehingga dapat menurunkan kadar kolesterol darah. ~ Meringankan infeksi dan mencegah pembentukan batu di kandung empedu dan ginjal. ~ Meringankan penyakit radang hati (hepatitis). ~ Menurunkan tekanan darah tinggi. ~ Menurunkan glukosa darah yang tinggi. ~ Vitamin K yang terdapat didalamnya juga mempunyai andil dalam membantu menghentikan perdarahan seperti mimisan dan batuk berdarah. Semoga bermanfaat ...
Alhamdulillah Ling Zhe' (Ling Zhi) terbaik dari negara China telahpun diterima oleh Klinik Herbal Ke Sultanan Bintan. Berikut ini sedikit keterangan tentang kegunaan dan manfaat daripada Ling Zhi. Dalam sebuah buku berjudul Gemanium a New Approach Immunity bersama beberapa peneliti Taiwan menyebutkan bahwa jamur lingzhi mengandung germanium organik yang dapat larut di dalam air, memiliki sifat semi konduktor netral, dan mudah bersatu dengan elektron subtansi lain. Di dalam germanium organik juga terdapat senyawa oksida yang mampu mengikat logam berat di dalam tubuh lalu mengeluarkannya dalam waktu 20 jam. Karena itu, proses metabolisme tubuh menjadi lancar, bahkan poolisakarida yang dikandungnya mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Kandungan germanium organik pada lingzhi antara 800-2000 ppm, berarti jauh lebih tinggi dibandingkan dengan ginseng yang hanya 250-320 ppm dan bahkan bawang putih yang mengandung 750 ppm germanium organik masih kalah dibandingkan dengan lingzhi. Ge
Gula adalah hasil dari proses olahan yang panjang, yang dimulai dari perasan tebu atau bit yang dipanaskan lalu dikristalkan dan diputihkan terahir diberi pengawet. Proses yang panjang ini menyebabkan hilangnya semua vitamin, protein, mineral & enzym asli tanaman, yang tersisa hanyalah “karbohidrat” saja, yaitu sucrosa (kristal gula). Sehingga pada tahun 1957, Dr. Coda Martin, menjelaskan mengapa gula putih begitu berbahaya dan mengklasifikasikannya sebagai bukan makanan. (Ref: Martin, William Coda When is a Food a Food – and When a Poison? Michigan Organic News, March 1957). Lebih lanjut sang doktor menjelaskan, bahwa badan manusia tidak dapat menggunakan “karbohidrat” jenis ini kecuali jika vitamin, protein & mineral yang terbuang dari proses tersebut dikembalikan. Metabolisme “karbohidrat” murni semacam gula, akan membuat zat racun seperti asam pyrufic dan gula abnormal yang terdiri dari lima carbon atom. Asam pyruvic akan terkumpul di kepala dan jaringan syaraf sedang