Langsung ke konten utama

Lemak Perut

Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, seorang guru besar ilmu kesehatan masyarakat & kedokteran pencegahan di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, mengatakan bahwa : "Lemak tubuh yang berhubungan dengan penyakit jantung ialah timbunan lemak di dalam rongga perut, sedangkan lemak di dalam rongga perut merupakan prediktor kuat terhadap penyakit jantung dan pembuluh darah serta diabetes mellitus". Penyebab terjadinya penimbunan lemak dirongga perut adalah adanya asupan kalori yang berlebihan dibandingkan kebutuhan tubuh. Sebagian orang tubuhnya mempunyai daya serap yang tinggi terhadap kalori sehingga seluruh kalori yang masuk diserap dengan baik. Kurangnya kegiatan fisik atau olah raga juga menjadi pemicu timbunan lemak ini. Perawatan. Hindari makanan yang berlemak dan goreng-gorengan. Batasi makanan berkalori tinggi dan hindari camilan. Batasi konsumsi daging terutama daging merah, sebaiknya mengkonsumsi ikan. Perbanyak konsumsi makanan berserat, seperti sayur dan buah segar. Perbanyak minum air putih (minimal 2 liter sehari) dan lakukanlah olah raga secara teratur. Adapun pengobatan herbal untuk mengatasi obesitas ini berdasarkan resep herbal dari Prof. Dr. dr. Hembing Wijaya Kusuma adalah : Resep 1. Bahan : 1. Mangga 100 gram (isi buah). 2. 50 gram wortel. 3. Daun bayam segenggam. 4. Daun jati Belanda 5 lembar. 5. Nanas 25 gram. 6. Sari (jus) lemon 1 sdt. Cara meramu : 1. Bersihkan semua bahan dan potong-potong kecil. 2. Rebus daun jati belanda dengan 100 ml (1 cangkir) air hingga mendidih atau selama 15 menit, saring, dan ambil airnya. 3. Taruh semua bahan yang telah dipotong (kecuali lemon) dan campur dengan air daun jati belanda ke dalam blender. Jalankan blender sampai cairan diperoleh jus. 4. Taruh jus di gelas, tambahkan 1 sendok teh jus lemon, aduk. 5. Ramuan siap untuk diminum. Sebaiknya tidak menambahkan gula ke dalam ramuan ini. Atau silahkan inbox untuk mendapatkan herbal anti obesitas yang sudah dikapsulkan untuk anda. Semoga bermanfaat ....

Postingan populer dari blog ini

Jagung

Jagung (Maidis Fructus) sebagai salah satu obat herbal Kolesterol. Bahan : ~ Jagung segar dan utuh 2-3 buah. Cara mengolahnya : ~ Buah jagung beserta tongkol, rambut dan kulitnya dicuci bersih. ~ Masukkan air bersih secukupnya sampai buah jagung terendam seluruhnya dan permukaan air sekitar 3 cm di atasnya, lalu rebus. ~ Setelah mendidih, biarkan kira-kira 15 menit lamanya, baru api dimatikan. ~ Dinginkan, saring airnya dan diminum seperti teh. ~ Adapun jagungnya dapat dimakan. Khasiat buah jagung utuh antara lain adalah : ~ Melancarkan pengeluaran empedu dan menetralisir hati sehingga dapat menurunkan kadar kolesterol darah. ~ Meringankan infeksi dan mencegah pembentukan batu di kandung empedu dan ginjal. ~ Meringankan penyakit radang hati (hepatitis). ~ Menurunkan tekanan darah tinggi. ~ Menurunkan glukosa darah yang tinggi. ~ Vitamin K yang terdapat didalamnya juga mempunyai andil dalam membantu menghentikan perdarahan seperti mimisan dan batuk berdarah. Semoga bermanfaat ...
Alhamdulillah Ling Zhe' (Ling Zhi) terbaik dari negara China telahpun diterima oleh Klinik Herbal Ke Sultanan Bintan. Berikut ini sedikit keterangan tentang kegunaan dan manfaat daripada Ling Zhi. Dalam sebuah buku berjudul Gemanium a New Approach Immunity bersama beberapa peneliti Taiwan menyebutkan bahwa jamur lingzhi mengandung germanium organik yang dapat larut di dalam air, memiliki sifat semi konduktor netral, dan mudah bersatu dengan elektron subtansi lain. Di dalam germanium organik juga terdapat senyawa oksida yang mampu mengikat logam berat di dalam tubuh lalu mengeluarkannya dalam waktu 20 jam. Karena itu, proses metabolisme tubuh menjadi lancar, bahkan poolisakarida yang dikandungnya mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Kandungan germanium organik pada lingzhi antara 800-2000 ppm, berarti jauh lebih tinggi dibandingkan dengan ginseng yang hanya 250-320 ppm dan bahkan bawang putih yang mengandung 750 ppm germanium organik masih kalah dibandingkan dengan lingzhi. Ge
Gula adalah hasil dari proses olahan yang panjang, yang dimulai dari perasan tebu atau bit yang dipanaskan lalu dikristalkan dan diputihkan terahir diberi pengawet. Proses yang panjang ini menyebabkan hilangnya semua vitamin, protein, mineral & enzym asli tanaman, yang tersisa hanyalah “karbohidrat” saja, yaitu sucrosa (kristal gula). Sehingga pada tahun 1957, Dr. Coda Martin, menjelaskan mengapa gula putih begitu berbahaya dan mengklasifikasikannya sebagai bukan makanan. (Ref: Martin, William Coda When is a Food a Food – and When a Poison? Michigan Organic News, March 1957). Lebih lanjut sang doktor menjelaskan, bahwa badan manusia tidak dapat menggunakan “karbohidrat” jenis ini kecuali jika vitamin, protein & mineral yang terbuang dari proses tersebut dikembalikan. Metabolisme “karbohidrat” murni semacam gula, akan membuat zat racun seperti asam pyrufic dan gula abnormal yang terdiri dari lima carbon atom. Asam pyruvic akan terkumpul di kepala dan jaringan syaraf sedang