Pada sebuah hadist, diterangkan bahwa di dalam bekam terdapat jaminan kesembuhan.
Bekam adalah terapi yang dianjurkan pada saat Rasul salalahu'alayhiwasalam Mi'raj. (Asy-Syifa Qadi Iyad)
Bekam juga langsung menuju ke titik sakit serta berhubungan dengan organ tubuh tertentu.
Bekam juga meningkatkan daya tahan tubuh dengan dibuatnya luka pada titik yang dibekam.
Sebetulnya bekam adalah teknik pengobatan terbaru alias mutakhir. Lawan dari teknik mutakhir yang telah disempurnakan adalah teknik kuno yang masih memiliki kekurangan.
Pada jaman Rasul salalahu'alayhiwasalam, bekam telah ada. Teknik pengobatan lainnya adalah dengan memakan obat.
Memakan obat memiliki efek samping. Efek samping yang dimaksud adalah makan obat tidak khusus mengarah kepada bagian yang sakit melainkan juga ke seluruh tubuh, termasuk bagian tubuh yang tidak sakit.
Contoh, sakit batuk. Bagian yang sakit paru-paru. Obat diminum, lalu diproses di pencernaan, diedarkan ke seluruh tubuh lewat darah termasuk ke paru-paru. Yang bukan paru-paru juga ikut terkena zat obat. Setelah itu keseluruhan darah yang terkena zat itu harus dibersihkan lewat ginjal, masuk ke kandung kemih lalu dibuang lewat urin.
Selain itu obat juga banyak jenisnya. Ada yang alami, ada yang kimia. Keduanya harus diekstrak untuk dibuat menjadi kapsul yang siap telan. Bahan pembuatnya juga terkadang hanya ada di tempat tertentu.
Obat yang tanpa efek samping adalah obat yang berasal dari makanan yang dijadikan obat seperti madu, zaitun, dll, sehingga tidak masalah walaupun bersirkulasi dalam darah di seluruh tubuh.
Tanggal paling efektif untuk bekam adalah tanggal 17, 19, dan 21 setiap bulan Hijriah. Tanggal lainnya juga dapat berbekam namun pengeluaran darah kotor menjadi lebih lama. Pada tanggal efektif, dua atau tiga kali kompres darah kotor sudah keluar tuntas. Pada tanggal non efektif bisa berkali-kali.
Titik bekam tidak selalu dapat dipelajari dengan betul dengan cara melihat gambar. Praktik bekam juga perlu melewati sedikit proses diagnosa. Sedikit bertatap muka dengan praktisi bekam memberikan hasil yang lebih signifikan.
Thibbun Nabawi mengajarkan bahwa makanan tertentu dapat dijadikan obat.
Industri farmasi mengupayakan terus-menerus agar obat dijadikan makanan dengan cara-cara di antaranya:
- Orang sehat dibujuk untuk memakan makanan suplemen berbagai merek
- Orang sakit kambuhan diminta untuk makan obat ringan seumur hidup
- Orang sedang sakit diperintahkan untuk makan obat berat
Maksudnya bukan dokter. Ilmu anatomi perlu untuk diagnosa. Contohnya pengetahuan tentang jumlah bilik jantung atau jumlah ruas tulang belakang dll. Dokter yang beralih jadi penterapis thibbun nabawi juga ada. Menggunakan pengetahuan tentang anatomi untuk melakukan diagnosa. Contohnya dr. Wadda.
Dalam pengobatan, tentu saja tidak boleh sembarangan. Apalagi menolak karena fanatik. Konsekuensinya bisa hilang nyawa. Contoh, darurat pendarahan. Karena fanatik, lantas tidak dibawa ke rumah sakit atau ke klinik. Bisa mati. Malah dosa.
Yang dimaksud adalah:
- bertawakal kepada Allah
- menjaga kesehatan
- tidak terlalu lelah dalam mencari nafkah alias seperlunya saja. Kalau memang ditakdirkan kaya, maka jadilah orang kaya walaupun hanya menjual debu. Kaya atau miskin sudah ditentukan
- berhati-hati dalam berkendaraan dan lain-lain.
Sebab kalau sudah sakit atau darurat penanganan, harus makan obat farmasi, rawat inap, dll, biayanya mahal kalau dibayar sendiri. Sedangkan pakai asuransi adalah riba. Riba itu haram. Makan riba sedirham saja luar biasa dosanya. Apalagi ini jutaan. Sedangkan kita semua harus keluar dari sistim riba.